Soal Ulangan Harian Matematika Persamaan Lingkaran Kelas 11 Kurikulum 2013 dan Pembahasannya
Admin
Artikel,
Soal Matematika dan Pembahasannya,
Soal Matematika SMA,
Soal Ulangan Harian Matematika,
x View
Soal Ulangan Harian Matematika Persamaan Lingkaran Kelas 11 Kurikulum 2013 dan Pembahasannya | Kelasnesia - Kembali lagi dengan Kelasnesia, Pada artikel kali ini Kelasnesia memberikan sebuah artikel berjudul Soal Ulangan Harian Matematika Persamaan Lingkaran Kelas 11 Kurikulum 2013 dan Pembahasannya, saya telah mempersiapkan tulisan ini dengan sebaik mungkin hanya untuk anda pengunjung setia Kelasnesia.
Artikel ini merupakan bagian dari kategori Artikel, Soal Matematika dan Pembahasannya, Soal Matematika SMA, Soal Ulangan Harian Matematika, yang saya tulis semoga hanya menjadi referensi anda. Semoga isi konten dari artikel ini dapat anda pahami. Sekian kata pengantar yang saya lampirkan, silahkan baca artikel secara lengkap pada paragraf berikutnya.
Artikel ini merupakan bagian dari kategori Artikel, Soal Matematika dan Pembahasannya, Soal Matematika SMA, Soal Ulangan Harian Matematika, yang saya tulis semoga hanya menjadi referensi anda. Semoga isi konten dari artikel ini dapat anda pahami. Sekian kata pengantar yang saya lampirkan, silahkan baca artikel secara lengkap pada paragraf berikutnya.
Soal Ulangan Harian Matematika Persamaan Lingkaran Kelas 11 Kurikulum 2013 dan Pembahasannya
Author Picks
Soal Matematika Persamaan Lingkaran Kelas 11 Kurikulum 2013 dan Pembahasannya ini merupakan contoh soal ulangan harian/ Penilaian Harian (PH) terbaru yang akan Blog KelasNesia bagikan pada kesempatan kali ini. Artikel ini berisi soal - soal tentang menentukan persamaan lingkaran yang berpusat di O(0,0), menentukan persamaan lingkaran yang berpusat di A(a,b) dan menentukan jari - jari da pusat lingkaran yang diketahui persamaannya.
Sesuai dengan destinasi diberikannya matematika di sekolah, saya dan anda bisa melihat bahwa matematika sekolah memegang peranan paling penting. Anak didik membutuhkan matematika guna memenuhi keperluan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bisa berhitung, bisa menghitung isi dan berat, bisa mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan mengartikan data, dapat memakai kalkulator dan komputer. Di samping itu, supaya mampu mengekor pelajaran matematika lebih lanjut, membantu mengetahui bidang studi lain laksana fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan supaya para murid dapat beranggapan logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.
Sebagai penduduk negara Indonesia yang berhak mendapatkan edukasi seperti yang tertuang dalam UUD 1945, tentunya mesti mempunyai pengetahuan umum minimum. Pengetahuan minimum tersebut diantaranya ialah matematika. Oleh karena itu, matematika sekolah paling berarti baik untuk para murid yang melanjutkan studi maupun yang tidak.
Bagi mereka yang tidak melanjutkan studi, matematika dapat dipakai dalam berniaga dan berbelanja, bisa berkomunikasi melewati tulisan/gambar seperti menyimak grafik dan persentase, dapat menciptakan catatan-catatan dengan angka, dan lain-lain. Kalau diacuhkan pada sekian banyak media massa, biasanya informasi disajikan dalam format persen, tabel, bahkan dalam format diagram. Dengan demikian, supaya orang dapat mendapat informasi yang benar dari apa yang dibacanya itu, mereka mesti mempunyai pengetahuan tentang persen, teknik membaca tabel, dan pun diagram. Dalam urusan inilah matematika menyerahkan peran pentingnya.
Sejalan dengan peradaban jaman, pastinya pengetahuan semakin berkembang. Supaya sebuah negara dapat lebih maju, maka negara itu perlu mempunyai manusia-manusia yang melek teknologi. Untuk kebutuhan ini tentunya mereka butuh belajar matematika sekolah terlebih dahulu sebab matematika memegang peranan yang paling penting untuk perkembangan teknologi tersebut sendiri. Tanpa pertolongan matematika tidak barangkali terjadi pertumbuhan teknologi seperti kini ini.
Namun demikian, matematika dipelajari bukan untuk kebutuhan praktis saja, tetapi pun untuk pertumbuhan matematika tersebut sendiri. Jika matematika tidak diajarkan di sekolah maka sangat barangkali matematika bakal punah. Di samping itu, cocok dengan karakteristiknya yang mempunyai sifat hirarkis, guna mempelajari matematika lebih lanjut mesti mempelajari matematika level sebelumnya. Seseorang yang hendak menjadi ilmuawan dalam bidang matematika, maka mesti belajar dulu matematika mulai dari yang sangat dasar.
Jelas bahwa matematika sekolah memiliki peranan yang sangat urgen baik untuk siswa agar punya bekal pengetahuan dan guna pembentukan sikap serta pola pikirnya, penduduk negara pada lazimnya supaya bisa hidup layak, untuk peradaban negaranya, dan guna matematika tersebut sendiri dalam rangka melestarikan dan mengembangkannya.
Fungsi Matematika Sekolah
Fungsi matematika ialah sebagai media atau sarana murid dalam menjangkau kompetensi. Dengan mempelajari pelajaran matematika diinginkan siswa bakal dapat menguasai seperangkat kompetensi yang sudah ditetapkan. Oleh sebab itu, penguasaan pelajaran matematika bukanlah destinasi akhir dari pembelajaran matematika, akan namun penguasaan pelajaran matematika hanyalah jalan menjangkau penguasaan kompetensi. Fungsi beda mata latihan matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga faedah matematika itu hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.
Dengan memahami fungsi-fungsi matematika tersebut diinginkan kita sebagai guru atau pengelola edukasi matematika dapat mengetahui adanya hubungan antara matematika dengan sekian banyak ilmu beda atau kehidupan. Sebagai tindaklanjutnya paling diharapkan supaya para siswa diserahkan penjelasan guna melihat sekian banyak contoh pemakaian matematika sebagai alat guna memecahkan masalah dalam mata latihan lain, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya mesti dicocokkan dengan tingkat pertumbuhan siswa, sehingga diinginkan dapat menolong proses pembelajaran matematika di sekolah.
Siswa diberi pengalaman memakai matematika sebagai perangkat untuk mengetahui atau mengucapkan suatu informasi misalnya melewati persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang adalahpenyederhanaan dari soal-soal kisah atau soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang murid dapat mengerjakan perhitungan, namun tidak tahu alasannya, maka pastinya ada yang salah dalam pembelajarannya atau terdapat sesuatu yang belum dipahami. Belajar matematika pun adalahpembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu definisi maupun dalam penalaran sebuah hubungan salah satu pengertian-pengertian itu.
Dalam pembelajaran matematika, semua siswa dilazimi untuk mendapat pemahaman melewati pengalaman mengenai sifat-sifat yang dipunyai dan yang tidak dipunyai dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pemantauan terhadap contoh-contoh diinginkan siswa dapat menangkap definisi suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa diajar untuk menciptakan perkiraan, terkaan, atau kecenderungan menurut untuk pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melewati contoh-contoh eksklusif (generalisasi). Di dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun pasti kesemuanya tersebut harus dicocokkan dengan perkembangan keterampilan siswa, sampai-sampai pada akhirnya bakal sangat menolong kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.
Fungsi matematika yang ketiga ialah sebagai ilmu pengetahuan, oleh sebab itu, pembelajaran matematika di sekolah mesti diwarnai oleh faedah yang ketiga ini. Sebagai guru mesti dapat menunjukkan bahwa matematika selalu menggali kebenaran, dan mau meralat kebenaran yang sudah diterima, bila ditemukan peluang untuk mengupayakan mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengekor pola pikir yang sah.
Dalam kitab standar kompetensi matematika Depdiknas, secara khusus dilafalkan bahwa faedah matematika ialah mengembangkan keterampilan berhitung, mengukur, menurunkan formula dan memakai rumus matematika yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari melewati pengukuran dan geometri, aljabar, kesempatan dan statistika, kalkulus dan trigonometri. Metamatika juga bermanfaat mengembangkan keterampilan mengkomunikasikan usulan melalui model matematika, diagram, grafik, atau tabel.
Sesuai dengan destinasi diberikannya matematika di sekolah, saya dan anda bisa melihat bahwa matematika sekolah memegang peranan paling penting. Anak didik membutuhkan matematika guna memenuhi keperluan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, bisa berhitung, bisa menghitung isi dan berat, bisa mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan mengartikan data, dapat memakai kalkulator dan komputer. Di samping itu, supaya mampu mengekor pelajaran matematika lebih lanjut, membantu mengetahui bidang studi lain laksana fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan supaya para murid dapat beranggapan logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.
Sebagai penduduk negara Indonesia yang berhak mendapatkan edukasi seperti yang tertuang dalam UUD 1945, tentunya mesti mempunyai pengetahuan umum minimum. Pengetahuan minimum tersebut diantaranya ialah matematika. Oleh karena itu, matematika sekolah paling berarti baik untuk para murid yang melanjutkan studi maupun yang tidak.
Bagi mereka yang tidak melanjutkan studi, matematika dapat dipakai dalam berniaga dan berbelanja, bisa berkomunikasi melewati tulisan/gambar seperti menyimak grafik dan persentase, dapat menciptakan catatan-catatan dengan angka, dan lain-lain. Kalau diacuhkan pada sekian banyak media massa, biasanya informasi disajikan dalam format persen, tabel, bahkan dalam format diagram. Dengan demikian, supaya orang dapat mendapat informasi yang benar dari apa yang dibacanya itu, mereka mesti mempunyai pengetahuan tentang persen, teknik membaca tabel, dan pun diagram. Dalam urusan inilah matematika menyerahkan peran pentingnya.
Sejalan dengan peradaban jaman, pastinya pengetahuan semakin berkembang. Supaya sebuah negara dapat lebih maju, maka negara itu perlu mempunyai manusia-manusia yang melek teknologi. Untuk kebutuhan ini tentunya mereka butuh belajar matematika sekolah terlebih dahulu sebab matematika memegang peranan yang paling penting untuk perkembangan teknologi tersebut sendiri. Tanpa pertolongan matematika tidak barangkali terjadi pertumbuhan teknologi seperti kini ini.
Namun demikian, matematika dipelajari bukan untuk kebutuhan praktis saja, tetapi pun untuk pertumbuhan matematika tersebut sendiri. Jika matematika tidak diajarkan di sekolah maka sangat barangkali matematika bakal punah. Di samping itu, cocok dengan karakteristiknya yang mempunyai sifat hirarkis, guna mempelajari matematika lebih lanjut mesti mempelajari matematika level sebelumnya. Seseorang yang hendak menjadi ilmuawan dalam bidang matematika, maka mesti belajar dulu matematika mulai dari yang sangat dasar.
Jelas bahwa matematika sekolah memiliki peranan yang sangat urgen baik untuk siswa agar punya bekal pengetahuan dan guna pembentukan sikap serta pola pikirnya, penduduk negara pada lazimnya supaya bisa hidup layak, untuk peradaban negaranya, dan guna matematika tersebut sendiri dalam rangka melestarikan dan mengembangkannya.
Fungsi Matematika Sekolah
Fungsi matematika ialah sebagai media atau sarana murid dalam menjangkau kompetensi. Dengan mempelajari pelajaran matematika diinginkan siswa bakal dapat menguasai seperangkat kompetensi yang sudah ditetapkan. Oleh sebab itu, penguasaan pelajaran matematika bukanlah destinasi akhir dari pembelajaran matematika, akan namun penguasaan pelajaran matematika hanyalah jalan menjangkau penguasaan kompetensi. Fungsi beda mata latihan matematika sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Ketiga faedah matematika itu hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.
Dengan memahami fungsi-fungsi matematika tersebut diinginkan kita sebagai guru atau pengelola edukasi matematika dapat mengetahui adanya hubungan antara matematika dengan sekian banyak ilmu beda atau kehidupan. Sebagai tindaklanjutnya paling diharapkan supaya para siswa diserahkan penjelasan guna melihat sekian banyak contoh pemakaian matematika sebagai alat guna memecahkan masalah dalam mata latihan lain, dalam kehidupan kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Namun tentunya mesti dicocokkan dengan tingkat pertumbuhan siswa, sehingga diinginkan dapat menolong proses pembelajaran matematika di sekolah.
Siswa diberi pengalaman memakai matematika sebagai perangkat untuk mengetahui atau mengucapkan suatu informasi misalnya melewati persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang adalahpenyederhanaan dari soal-soal kisah atau soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang murid dapat mengerjakan perhitungan, namun tidak tahu alasannya, maka pastinya ada yang salah dalam pembelajarannya atau terdapat sesuatu yang belum dipahami. Belajar matematika pun adalahpembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu definisi maupun dalam penalaran sebuah hubungan salah satu pengertian-pengertian itu.
Dalam pembelajaran matematika, semua siswa dilazimi untuk mendapat pemahaman melewati pengalaman mengenai sifat-sifat yang dipunyai dan yang tidak dipunyai dari sekumpulan objek (abstraksi). Dengan pemantauan terhadap contoh-contoh diinginkan siswa dapat menangkap definisi suatu konsep. Selanjutnya dengan abstraksi ini, siswa diajar untuk menciptakan perkiraan, terkaan, atau kecenderungan menurut untuk pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melewati contoh-contoh eksklusif (generalisasi). Di dalam proses penalarannya dikembangkan pola pikir induktif maupun deduktif. Namun pasti kesemuanya tersebut harus dicocokkan dengan perkembangan keterampilan siswa, sampai-sampai pada akhirnya bakal sangat menolong kelancaran proses pembelajaran matematika di sekolah.
Fungsi matematika yang ketiga ialah sebagai ilmu pengetahuan, oleh sebab itu, pembelajaran matematika di sekolah mesti diwarnai oleh faedah yang ketiga ini. Sebagai guru mesti dapat menunjukkan bahwa matematika selalu menggali kebenaran, dan mau meralat kebenaran yang sudah diterima, bila ditemukan peluang untuk mengupayakan mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang mengekor pola pikir yang sah.
Dalam kitab standar kompetensi matematika Depdiknas, secara khusus dilafalkan bahwa faedah matematika ialah mengembangkan keterampilan berhitung, mengukur, menurunkan formula dan memakai rumus matematika yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari melewati pengukuran dan geometri, aljabar, kesempatan dan statistika, kalkulus dan trigonometri. Metamatika juga bermanfaat mengembangkan keterampilan mengkomunikasikan usulan melalui model matematika, diagram, grafik, atau tabel.
Soal No. 1
Berikut lukisan sebuah lingkaran pada sumbu x dan sumbu y.
Tentukan:
a) koordinat titik pusat lingkaran
b) jari-jari lingkaran
c) persamaan lingkaran
Pembahasan
a) koordinat titik pusat lingkaran
dari gambar terlihat bahwa koordinat pusat lingkaran adalah (0, 0)
b) jari-jari lingkaran
Jari-jari lingkaran r = 5
c) persamaan lingkaran
lingkaran dengan pusat titik (0, 0) dengan jari-jari r akan memiliki persamaan dengan bentuk :
x2 + y2 = r2
sehingga
x2 + y2 = 52
x2 + y2 = 25
Soal No. 2
Suatu lingkaran memiliki persamaan:
x2 + y2 = 144
Tentukan panjang diameter lingkaran tersebut!
Pembahasan
Lingkaran pusat di (0, 0) di atas memiliki jari-jari:
r = √144
= 12 cm.
Diameter lingkaran:
D = 2 r
= 24 cm.
Soal No. 3
Diberikan sebuah lingkaran seperti gambar berikut!
Tentukan:
a) koordinat titik pusat lingkaran
b) jari-jari lingkaran
c) persamaan lingkaran
Pembahasan
a) koordinat titik pusat lingkaran
pusat lingkaran terletak pada x = 5 dengan y = 6 sehingga koordinatnya adalah (5, 6)
b) jari-jari lingkaran
sesuai gambar diatas, jari-jari lingkaran adalah 5 − 2 = 3
c) persamaan lingkaran
lingkaran dengan titik pusat di (a, b) dengan jari-jari r akan memiliki persamaan berikut:
(x − a)2 + (y − b)2 = r2
dimana a = 5, dan b = 6
sehingga
(x − 5)2 + (y − 6)2 = 32
(x − 5)2 + (y − 6)2 = 9
Soal No. 4
Persamaan suatu lingkaran adalah x2 + y2 − 8x + 4y − 5 = 0
Tentukan:
a) titik pusat lingkaran
b) jari-jari lingkaran
Pembahasan
Suatu lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C = 0
Akan memiliki titik pusat (−1/2A, −1/2 B) dan jari-jari r = √[1/4 A2 + 1/4 B2 −C] .
Dari persamaan lingkaran diatas nilai :
A = −8, B = 4 dan C = − 5
a) titik pusat (−1/2[−8], −1/2 [4]) = (4, −2)
b) jari-jari lingkaran r = √[1/4 (−8)2 + 1/4 (4)2 −(−5)] = √25 = 5
Untuk soal lainnya anda juga bisa baca :
Bagian akhir mengenai Soal Ulangan Harian Matematika Persamaan Lingkaran Kelas 11 Kurikulum 2013 dan Pembahasannya dan sebagai penutup saya mohon maaf jika ada bagia-bagian yang tidak anda pahami, karena kesempurnaan hanya milik tuhan, jangan lupa bookmark dan bagikan ke teman-teman anda jika isi dari artikel ini bermanfaat. Terimakasih
Disclaimer: Isi konten berupa File, Gambar, Video atau point-point di dapat dari berbagai sumber media lain yang beredar di internet. Hak cipta sepenuhnya merupakan hak milik sumber terkait. Situs ini tidak bertangggung jawab atas kerusakan dan ketidakabsahan terkait dari ini konten.