Pengertian Las (welding) Dan Macam-macam Pengelasan Lengkap Beserta Pembahasan

Pengertian Las (welding) Dan Macam-macam Pengelasan Lengkap Beserta Pembahasan | Kelasnesia - Kembali lagi dengan Kelasnesia, Pada artikel kali ini Kelasnesia memberikan sebuah artikel berjudul Pengertian Las (welding) Dan Macam-macam Pengelasan Lengkap Beserta Pembahasan, saya telah mempersiapkan tulisan ini dengan sebaik mungkin hanya untuk anda pengunjung setia Kelasnesia.
Artikel ini merupakan bagian dari kategori Artikel, Macam-macam Las, Materi Las, Pengertian Las, yang saya tulis semoga hanya menjadi referensi anda. Semoga isi konten dari artikel ini dapat anda pahami. Sekian kata pengantar yang saya lampirkan, silahkan baca artikel secara lengkap pada paragraf berikutnya.

Pengertian Las (welding) Dan Macam-macam Pengelasan Lengkap Beserta Pembahasan

Las (welding) adalah suatu cara untuk menyambung dua benda padat atau lebih dengan jalan mencairkannya melalui proses pemanasan. Proses pemanasan ini, diperlukan untuk mencairkan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai bahan pengisi. Setelah dingin dan membeku, terbentuklah ikatan yang kuat dan permanen. Pada konstruksi yang menggunakan bahan baku logam, hampir sebagian besar sambungan-sambungann­ya dikerjakan dengan cara pengelasan. Hal itu disebabkan dengan cara pengelasan dapat diperoleh sambungan yang lebih kuat dan lebih ringan dibanding dengan proses keling. Selain itu, proses pembuatannya lebih sederhana.
http://kelasnesia.blogspot.com - Pengertian Las (welding) Dan Macam-macam Pengelasan Lengkap Beserta Pembahasan

Macam-Macam Pengelasan

Proses pengelasan dapat diklasifikasikan berdasarkan cara pelaksanaan sambungannya, yaitu sebagai berikut.

1. Las Lumer (Las Cair)

Pada proses las ini, bahan dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan berpadu satu sama lain. Untuk jenis sambungan tertentu, pada las cair ini kadang-kadang tidak diperlukan kawat las sehingga yang dicairkan hanya bagian bahan dasar yang akan disambungkan saja. Berikut macam-macam las cair.

a. Las Gds

Las gas merupakan cara pengelasan yang menggunakan panas dari nyala api pembakaran bahan bakar gas dengan oksigen. Bahan bakar gas yang biasa digunakan pada pengelasan adalah gas asetilena (karbit). Las yang menggunakan bahan bakar asetilena lebih dikenal dengan las asetilena atau las oksi-asetilena atau las karbit.

Las Oksi-Asetilena
Pengelasan dengan oksi-asetilena merupakan proses pengelasan secara manual. Proses itu dimulai dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai logam mencair oleh nyala gas asetilena. Nyala gas itu diperoleh melalui pembakaran CZH2 dengan O2 dengan atau tanpa logam pengisi.

b. Las Listrik/Busur
Las busur nyala listrik merupakan pengelasan yang dilakukan dengan jalan mengubah arus listrik menjadi panas. Panas yang dihasilkan digunakan untuk melelehkan atau mencairkan permukaan benda yang akan disambung dengan membangkitkan busur las listrik melalui sebuah elektrode. Terjadinya busur nyala listrik tersebut diakibatkan oleh perbedaan tegangan listrik antara dua kutub, yaitu benda kerja dengan elektrode. Perbedaan tegangan ini disebut dengan tegangan busur nyala.

2. Las Tahanan Listrik

Las tahanan listrik merupakan cara pengelasan dengan menggunakan tahanan (hambatan) hStrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan disambungkan. Cara pengelasan ini digunakan pada las titik, las tekan atau las rol.

3. Solder/Brazing 

Penyolderan merupakan cara penyambungan logam di bawah pengaruh penyaluran panas
dengan bantuan logam penyambung (solder). Logam penyambung tersebut mempunyai titik le lebih rendah dari logam yang akan disambungkan. Pada proses itu, hanya bahan penyambungnya saja yang dicairkan, sedangkan bahan dasarnya dipanaskan sampai suhu cair bahan penyambungan tersebut. Setelah mengenal tentang macam-macam pengelasan, pada modul ini akan dibahas lebih jauh tentang las gas (lebih khusus lagi las oksi-asetilena) dan las listrik/busur.

Gas Oksi-Asetilena

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pengelasan dengan oksi-asetilena [merupakan proses pengelasan secara manual. Pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambun sampai mencair oleh nyala gas asetilena melalui pembakaran C2H2 dengan 02 dengan atau tanpa logam pengisi. Pada umumnya, mutu las karbit kurang baik karena banyaknya 'bahan las yang teroksidasi akibat pemakaian gas oksigen (02) untuk pembakaran. Namun, mutu las jenis itu dapat diperbaiki dengan cara menggunakan fluks sebagai pencegah oksidasi, misalnya fluks core dan fluks coated rod.

1. Oksigen

Penggunaan oksigen yang diambil dari udara bebas kurang efisien karena kandungan oksigen relatif rendah dibanding komposisi gas lain. Untuk mengefisienkan penggunaannya, oksigen perlu disediakan dalam keadaan siap pakai dan mempunyai kemurnian yang tinggi.
Pemurnian Oksigen
Udara bebas yang terdapat di sekeliling kita sebagian besar terdiri atas nitrogen dan oksigen. Oksigen dapat dipisahkan dengan proses elektrolisis atau dengan cara mencairkan udara bebas, ,kemudian diuapkan. Derajat kemurnian oksigen dapat diperoleh mencapai sekitar 99,5%. Oksigen murni tidak berwarna dan tidak berbau. Oksigen yang telah dimurnikan dikompresikan ke dalam tangki-tangki baja dengan tekanan kerja antara 15 kg/cm2 sampai dengan 30 kg/ cm2: Pada saat akan digunakan, oksigen cair perlu diubah menjadi gas terlebih dahulu dengan glasijikator atau dengan pompa plunyer.

2. Asetilena

Asetilena diperoleh dengan cara mereaksikan CaCz (kalsium karbida) dengan air, Karbif merupakan senyawa kimia yang merupakan hasil reaksi antara CaO dan C. Dengan demikian, asetilena merupakan gas hidrokarbon yang diperoleh dari unsur-unsur kapur, karbon, dan air. Asetilena tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi kadang kita menemukan asetilena berbau. Hal itu karena terdapatnya kotoran belerang dan fosfor dalam senyawa tersebut. Asetilena merupakan gas yang mudah terbakar atau meledak apabila terjadi kenaikan tekanan dan temperatur. Terbakar“)la atau meledaknya asetilena juga dapat disebabkan oleh kotoran, katalisator, kelembapan, sumber sumber penyalaan, dan kualitas tabung penyimpanan yang tidak baik. Karena faktor tersebut maka tekanan kerja pada pembangkit gas asetilena hanya diizinkan sampai tekanan 1,5 kg/cm2 Penyimpanan gas asetilena ke dalam tabung baja dilakukan dengan tekanan kerja lebih dari 2 kg/ cm2, temperatur kritis untuk gas asetilena sebesar 39,5 °C.

Untuk postingan selanjutnya jika anda membutuhkan informasi mengenai :

  • macam macam las
  • jenis jenis las
  • jenis jenis pengelasan
  • cara mengatur ampere las listrik
  • macam macam teknik pengelasan
  • jenis las argon
  • fungsi pengelasan
  • pengelasan pdf
  • macam macam elektroda las listrik
  • klasifikasi pengelasan
  • makalah las listrik
  • materi pengelasan pdf
  • teori dasar pengelasan
  • teknik dasar pengelasan pdf
  • materi pengelasan smaw

 Silahkan komentar di kolom komentar

3. Bahan Pengelasan

Macam-macam bahan pengelasan meliputi bahan yang akan dilas, logam Pengisi, dan fluks. Logam pengisi pada proses pengelasan adalah kawat las. Kawat las digunakan sebagai bahan pengiSi untuk kekuatan las. Jenis bahan kawat las yang dipakai harus sesuai dengan logam yang di las

Bagian akhir mengenai Pengertian Las (welding) Dan Macam-macam Pengelasan Lengkap Beserta Pembahasan dan sebagai penutup saya mohon maaf jika ada bagia-bagian yang tidak anda pahami, karena kesempurnaan hanya milik tuhan, jangan lupa bookmark dan bagikan ke teman-teman anda jika isi dari artikel ini bermanfaat. Terimakasih

Disclaimer: Isi konten berupa File, Gambar, Video atau point-point di dapat dari berbagai sumber media lain yang beredar di internet. Hak cipta sepenuhnya merupakan hak milik sumber terkait. Situs ini tidak bertangggung jawab atas kerusakan dan ketidakabsahan terkait dari ini konten.